Senin, 25 Februari 2008

Indraloka Resto

  • Sekar Kedhaton (1)

Sekar Kedhaton Restaurant adalah tempat yang sangat unik dimana tamu tidak hanya dapat menikmati menu makanan terbaik kami juga dapat menemukan kemewahan dan kenyamanan suasana dengan sentuhan - sentuhan keagungan dekorasi etnik Jawa yamg kental.. Terletak di kota bersejarah Kotagede Yogyakarta.

  • Sekar Kedhaton (4)

Restaurant sebagai outlet utama dengan dekorasi tradisional Jawa. Yang terletak di lantai I, dimana anda dapat menikmati pelayanan yang sangat unik yaitu rijsttafel service, rijsttafel adalah layanan versi Belanda dengan makanan indonesia yang terdiri dari pelayanan bermacam - macam lauk pauk dan sayuran seperti Udang bakar, Sate sapi, Bunthil pepaya, Ayam bakar, dan buah - buahan engan pelayanan yang sangat istimewa.

  • Sekar Kedhaton (2)

Disamping pelayanan yang memuaskan, Restaurant ini mempunyai menu pilihan diantaranya Ala carte yang sangat special dikemas dalam perpaduan Jawa, Asia dan Barat.

Lounge di Sekar Kedhaton adalah tempat yang sangat istimewa untuk bersantai, rilex dan bisnis. Lounge ini terletak di lantai II dan menyediakan beragam wine dan minuman.

  • Sekar Kedhaton (3)

Tempat penginapan yang mewah terletak di lantai II yang terdiri dari 3 kamar dengan balutan interior Jawa yang nyaman dan menggoda. Kami juga menyediakan Afternoon tea, Fruit basket dan Pelayanan Breakfast untuk 2 orang.

Parangkusumo, Pantai Cinta di Yogyakarta

  • Parangkusumo (1)

Nuansa sakral akan segera terasa sesaat setelah memasuki kompleks Pantai Parangkusumo, pantai yang terletak 30 km dari pusat kota Yogyakarta dan diyakini sebagai pintu gerbang masuk ke istana laut selatan. Wangi kembang setaman akan segera tercium ketika melewati deretan penjual bunga yang dengan mudah dijumpai, berpadu dengan wangi kemenyan yang dibakar sebagai salah satu bahan sesajen. Sebuah nuansa yang jarang ditemui di pantai lain.

Kesakralan semakin terasa ketika anda melihat taburan kembang setaman dan serangkaian sesajen di Batu Cinta yang terletak di dalam Puri Cepuri, tempat Panembahan senopati bertemu dengan Ratu Kidul dan membuat perjanjian. Senopati kala itu duduk bertapa di batu yang berukuran lebih besar di sebelah utara sementara Ratu Kidul menghampiri dan duduk di batu yang lebih kecil di sebelah selatan.

  • Parangkusumo (4)

Pertemuan Senopati dengan Ratu Kidul itu mempunyai rangkaian cerita yang unik dan berpengaruh terhadap hubungan Kraton Yogyakarta dengan Kraton Bale Sokodhomas yang dikuasai Ratu Kidul. Semuanya bermula ketika Senopati melakukan tapa ngeli untuk menyempurnakan kesaktian. Sampai di saat tertentu pertapaan, tiba-tiba di pantai terjadi badai, pohon-pohon di tepian tercabut akarnya, air laut mendidih dan ikan-ikan terlempar ke daratan.

Kejadian itu membuat Ratu Kidul menampakkan diri ke permukaan lautan, menemui Senopati dan akhirnya jatuh cinta. Senopati mengungkapkan keinginannya agar dapat memerintah Mataram dan memohon bantuan Ratu Kidul. Sang Ratu akhirnya menyanggupi permintaan itu dengan syarat Senopati dan seluruh keturunannya mau menjadi suami Ratu Kidul. Senopati akhirnya setuju dengan syarat perkawinan itu tidak menghasilkan anak.

  • Parangkusumo (2)

Perjanjian itu membuat Kraton Yogyakarta sebagai salah satu pecahan Mataram memiliki hubungan erat dengan istana laut selatan. Buktinya adalah dilaksanakannya upacara labuhan alit setiap tahun sebagai bentuk persembahan. Salah satu bagian dari prosesi labuhan, yaitu penguburan potongan kuku dan rambut serta pakaian Sultan berlangsung dalam areal Puri Cepuri. Anda bisa melihat kalender wisata Yogyakarta di YogYES.COM untuk bisa melihat proses labuhan ini.

Tapa Senopati yang membuahkan hasil juga membuat banyak orang percaya bahwa segala jenis permintaan akan terkabul bila mau memanjatkan permohonan di dekat Batu Cinta. Tak heran, ratusan orang tak terbatas kelas dan agama kerap mendatangi kompleks ini pada hari-hari yang dianggap sakral. Ziarah ke Batu Cinta diyakini juga dapat membantu melepaskan beban berat yang ada pada diri seseorang dan menumbuhkan kembali semangat hidup.

  • Parangkusumo (3)

Selain melawati Batu Cinta dan melihat prosesi labuhan, anda juga bisa berkeliling pantai dengan naik kereta kuda. Anda akan diantar menuju setiap sudut Parangkusumo, dari sisi timur ke barat. Sambil naik kereta kuda, anda dapat menikmati pemandangan hempasan ombak besar dan desau angin yang semilir. Ongkos sewa kereta kuda dan kusir sendiri tak terlampau mahal, hanya Rp 20.000,00 untuk sekali keliling.

Bila lelah, Parangkusumo memiliki sejumlah warung yang menjajakan makanan. Banyaknya jumlah peziarah membuat wilayah pantai ini hampir selalu ramai dikunjungi, bahkan hingga malam hari. Cukup banyak pula para peziarah yang menginap di pantai ini untuk memanjatkan doa. Bagi anda yang ingin merasakan pengalaman spiritual di Parangkusumo bisa bergabung dengan para peziarah itu untuk bersama berdoa.

Pantai Drini

  • Drini (1)


Pantai Drini terletak di Desa Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari, sekitar 1 km kearah timur dari Pantai Sepanjang. Keistimewaan pantai ini terdapat pulau karang yang tumbuh pohon Drini dan konon kayunya dapat dipakai sebagai penangkal ular berbisa.

Tugu Jogja, Landmark Kota Jogja yang Paling Terkenal

  • Tugu Jogja (2)
  • Tugu Jogja (3)
  • Tugu Jogja (4)


Tugu Jogja merupakan landmark Kota Yogyakarta yang paling terkenal. Monumen ini berada tepat di tengah perempatan Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Jendral Soedirman, Jalan A.M Sangaji dan Jalan Diponegoro. Tugu Jogja yang berusia hampir 3 abad memiliki makna yang dalam sekaligus menyimpan beberapa rekaman sejarah kota Yogyakarta.

Tugu Jogja kira-kira didirikan setahun setelah Kraton Yogyakarta berdiri. Pada saat awal berdirinya, bangunan ini secara tegas menggambarkan Manunggaling Kawula Gusti, semangat persatuan rakyat dan penguasa untuk melawan penjajahan. Semangat persatuan atau yang disebut golong gilig itu tergambar jelas pada bangunan tugu, tiangnya berbentuk gilig (silinder) dan puncaknya berbentuk golong (bulat), sehingga disebut Tugu Golong-Gilig.

Secara rinci, bangunan Tugu Jogja saat awal dibangun berbentuk tiang silinder yang mengerucut ke atas. Bagian dasarnya berupa pagar yang melingkar sementara bagian puncaknya berbentuk bulat. Ketinggian bangunan tugu pada awalnya mencapai 25 meter.

Semuanya berubah pada tanggal 10 Juni 1867. Gempa yang mengguncang Yogyakarta saat itu membuat bangunan tugu runtuh. Bisa dikatakan, saat tugu runtuh ini merupakan keadaan transisi, sebelum makna persatuan benar-benar tak tercermin pada bangunan tugu.

Keadaan benar-benar berubah pada tahun 1889, saat pemerintah Belanda merenovasi bangunan tugu. Tugu dibuat dengan bentuk persegi dengan tiap sisi dihiasi semacam prasasti yang menunjukkan siapa saja yang terlibat dalam renovasi itu. Bagian puncak tugu tak lagi bulat, tetapi berbentuk kerucut yang runcing. Ketinggian bangunan juga menjadi lebih rendah, hanya setinggi 15 meter atau 10 meter lebih rendah dari bangunan semula. Sejak saat itu, tugu ini disebut juga sebagai De Witt Paal atau Tugu Pal Putih.

Perombakan bangunan itu sebenarnya merupakan taktik Belanda untuk mengikis persatuan antara rakyat dan raja. Namun, melihat perjuangan rakyat dan raja di Yogyakarta yang berlangsung sesudahnya, bisa diketahui bahwa upaya itu tidak berhasil.

Bila anda ingin memandang Tugu Jogja sepuasnya sambil mengenang makna filosofisnya, tersedia bangku yang menghadap ke tugu di pojok Jl. Pangeran Mangkubumi. Pukul 05.00 - 06.00 pagi hari merupakan saat yang tepat, saat udara masih segar dan belum banyak kendaraan bermotor yang lalu lalang. Sesekali mungkin anda akan disapa dengan senyum ramah loper koran yang hendak menuju kantor sirkulasi harian Kedaulatan Rakyat.

Sore hingga tengah malam, ada penjual gudeg (masakan khas Yogyakarta) di pojok Jl. Diponegoro. Gudeg di sini terkenal enak dan harganya wajar. Anda bisa makan secara lesehan sambil menikmati pemandangan ke arah Tugu Jogja yang sedang bermandikan cahaya.

Begitu identiknya Tugu Jogja dengan Kota Yogyakarta, membuat banyak mahasiswa perantau mengungkapkan rasa senangnya setelah dinyatakan lulus kuliah dengan memeluk atau mencium Tugu Jogja. Mungkin hal itu juga sebagai ungkapan sayang kepada Kota Yogyakarta yang akan segera ditinggalkannya, sekaligus ikrar bahwa suatu saat nanti ia pasti akan mengunjungi kota tercinta ini lagi.

Berwisata Ke Kota Batik




Solo merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki banyak objek wisata. Kota Solo memang merupakan salah satu tempat wisata belanja kain batik terkenal di Indonesia. Di sini banyak sekali terdapat sentra kain batik, yang tersohor antara lain kawasan Kampung Batik Laweyan dan kawasan Kampung Wisata Batik Kauman. Kedua kawasan ini dikelola secara baik oleh Pemerintah Kota dan pelaku usaha batik.


Sejak beberapa tahun lalu sejumlah pengusaha batik di kedua kawasan tersebut mulai menampakkan kegiatan yang lebih progresif. Kerja sama antara biro perjalanan wisata dengan pengusaha batik setempat pun sudah berjalan dengan baik. Dewasa ini banyak wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara berkunjung ke kawasan tersebut dapat menikmati proses pembuatan batik secara langsung. Bahkan mereka pun juga dapat belajar membatik disana. Demikian dikatakan oleh Alpha Febela Priyatmono pimpinan komunitas Kampung Batik Laweyan dan Gunawan Setiawan pimpinan komunitas Kampung Wisata Batik Kauman.

Batik merupakan hasil karya seni tradisional yang banyak ditekuni masyarakat Laweyan. Sejak abad ke-19 kampung ini sudah dikenal sebagai kampung batik. Itulah sebabnya kampung Laweyan pernah dikenal sebagai kampung juragan batik yang mencapai kejayaannya di era tahun 70-an. Menurut Alpha yang juga pengelola Batik Mahkota, di kawasan Laweyan banyak terdapat perkampungan yang penduduknya banyak menjadi produsen batik dan pedagang batik sejak dulu sampai sekarang. Di sinilah tempat berdirinya Syarekat Dagang Islam, sebuah asosiasi dagang pertama yang didirikan oleh para produsen dan pedagang batik pribumi, yang dipimpin oleh KH.Samanhudi, pada tahun 1912. Kalau kita berkeliling di kawasan Laweyan, terdapat banyak lorong-lorong sempit yang hanya cukup dilalui oleh sepeda motor saja. Lorong tersebut diapit oleh pagar tembok yang tingginya 3 sampai 5 meter. Ternyata dibalik tembok tersebut terdapat rumah-rumah mewah dengan arsitektur yang menawan, bekas kejayaan para pedagang batik pribumi tempo dulu. Menelusuri lorong-lorong sempit disini merupakan keasyikan tersendiri bagi kaum turis. Kita seolah-olah berjalan di antara monumen sejarah kejayaan para pedagang batik tempo dulu.

Banyak juga rumah-rumah bekas saudagar batik yang kini difungsikan sebagai hotel atau losmen dengan tetap mempertahankan arsitekturnya aslinya. Sejak Laweyan dicanangkan sebagai kampung wisata batik, banyak rumah yang membuka diri dengan memajang dan menjual batik untuk para turis. Jenis batik yang ditawarkan bermacam-macam mulai dari batik, tulis, batik cap, pakaian jadi, blus, baju tidur, kebaya sampai sarung bantal.

Sama halnya dengan Laweyan, di kawasan Kauman juga banyak terdapat rumah mewah dengan beragam arsitektur seperti gaya campuran Eropa, Jawa dan Cina, dengan ornamen aneka ukiran pada dinding kayunya. Rumah-rumah tersebut berposisi rapat, dan menyisakan gang yang sangat sempit bagi pejalan kaki.

Menurut Gunawan yang juga pemilik, Batik Gunawan Setiawan awalnya, kampung Kauman ini diperuntukkan bagi tempat tinggal kaum ulama kerajaan dan kerabatnya. Kauman merupakan tempat saudagar batik merangkap karyawan di keraton yang pada umumnya berstatus abdi dalam. Dengan demikian produk motif batik mereka dipengaruhi gaya keraton.

Di Kampung Kauman juga banyak terdapat produsen dan pedagang batik yang sukses seperti di kampung Laweyan. Kampung ini merupakan pemasok batik ke kota Solo. Produk batik Kauman akhirnya meluas sampai ke berbagai pelosok tanah air. Produk yang ada di Kauman antara lain batik tulis klasik yang sudah dimodifikasi, dan batik tulis klasik motif kuno/pakem dari keraton.

Salah satu tempat lain yang sering dikunjungi oleh wisatawan adalah pasar Klewer yang merupakan sentra berbagai hasil kerajinan batik. Bagi masyarakat Jawa pasar Klewer ini sudah sangat dikenal sebagai sumber batik tulis dan batik cap. Kesinilah para pedagang batik membeli barang dagangannnya. Solo juga mempunyai tempat wisata belanja barang kerajinan yang berada di pasar Triwindu. Pasar ini terkenal sebagai pasar loak yang menjual pernak-pernik antik dan unik. Disini kita akan menemui barang-barang antik dan unik seperti porselin dari Cina, lampu teplok, topeng kayu, hiasan wayang dari kulit.

Tidak lengkap rasanya kalau ke solo kita tidak menyambangi tempat-tempat makan tradisional. Makanan di Solo terkenal sangat nikmat dan harganya murah, di antaranya tahu kupat, pecel ndeso, thengkleng, Ledre intip, gado-gado, tahu acar, gethuk lindri, nasi liwet, sate buntel, timlo, soto sapi, dan serabi.Tempat makan ini misalnya Lesehan Kota Barat (tempat makan), Lesehan Stadion Manahan (tempat makan dan nongkrong), Keprabon (tempat makan nasi liwet), Pujasari Sriwedari (tempat makan), Gudeg Jl. Monginsidi (di buka pukul 01:30), Timlo Solo, Warung Pelem dan Sate Buntel. Kota Solo memang merupakan gudangnya makanan enak. Hampir semua kawasan di kota Solo dijumpai tempat-tempat untuk mengisi perut mulai dari pagi hingga dini hari.
(didan) ft : Didan 99Venus-Indonesia

Jalan-jalan Ke Semarang

Dengan pelabuhannya yang terkenal sejak jaman Belanda, Semarang merupakan kota yang ideal sebagai gerbang masuk menuju kota-kota lain di Jawa Tengah. Berbagai kegiatan bongkar muat terjadi di pelabuhan Tanjung Emas Semarang untuk kemudian diangkut menuju kota-kota lain. Tak heran bila kemudian Semarang lebih dikenal sebagai Kota Transit daripada Kota Wisata. Padahal Semarang menyimpan begitu banyak keunikan yang bisa dinikmati dan obyek-obyek yang bisa dikunjungi. Sebagai Ibu Kota Propinsi Jawa Tengah, Semarang merupakan pusat industri, perdagangan dan pemerintahan yang mengatur 34 kota dan kabupaten lainnya. Maka wajar bila kota ini memiliki berbagai fasilitas yang lebih baik dan lebih lengkap dibanding kota-kota lain di Jawa Tengah. Dengan keunikan bentuk geologisnya yang jarang ditemui di kota-kota lain, Semarang seperti terbagi menjadi daerah dengan dua iklim, panas dan sejuk. Iklim yang panas terjadi karena kota berada dipesisir pantai Semarang yang merupakan dataran rendah. Sedang Iklim yang sejuk didapat karena sebagian Kota Semarang berada di lereng gunung Ungaran. Semarang selama ini dikenal sebagai kota industri dan bisnis. Tapi bukan berarti Semarang tidak memiliki tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi.Ada bangunan bersejarah seperti Tugu Muda. Tugu ini dibangun sebagai monumen untuk mengenang heroisme pejuang Semarang melawan penjajah Jepang. Kemudian ada Gereja Blenduk yang merupakan peninggalan Belanda. Museum-museum seperti Museum Ronggowarsito, Museum mandala Bakti, Museum Nyonya Meneer, Museum Jamu Jago dan Muri. Selain bangunan kuno, Semarang juga memiliki tempat wisata bermain untuk anak-anak, Wonderia dan Istana Majapahit. Bagi yang gemar melihat keindahan alam, ada Goa Kreo, Agro Wisata Sodong, kampung Wisata Taman Lele. Saat ini di Semarang juga sedang dibangun Kebun Binatang yang lebih lengkap dan besar. Dan yang baru selesai direnovasi yaitu Klenteng Sam Poo Kong, bangunan ini sangat indah, karena merupakan perpaduan antara ornamen Cina yang sangat kental dipadu dengan bentuk atap yang mirip joglo. Untuk menunjang kebutuhan para wisatawan, Semarang juga sudah mempersiapkan hotel dari yang paling murah sampai hotel berbintang.Transportasi yang mudah dan nyaman, biro perjalanan yang siap memandu perjalanan para wisatawan. Kalau berkunjung ke Semarang, jangan lupa dengan makanan khasnya, bandeng presto dan wingko babat.

Kota LAMA Semarang

Berdasarkan sejarahnya, kota Semarang memiliki suatu kawasan yang ada pada sekitar abad 18 menjadi pusat perdagangan. Kawasan tersebut pada masa sekarang disebut Kawasan Kota Lama.

Pada masa itu, untuk mengamankan warga dan wilayahnya, maka kawasan itu dibangun benteng, yang dinamai benteng VIJHOEK.Untuk mempercepat jalur perhubungan antar ketiga pintu gerbang dibenteng itu maka dibuat jalan-jalan perhubungan, dengan jalan utamanya dinamai : HEEREN STRAAT. Saat ini bernama Jl. Let Jen Soeprapto.Salah satu lokasi pintu benteng yang ada sampai saat ini adalah Jembatan Berok, yang disebut DE ZUIDER POR.

Jalur pengangkutan lewat air sangat penting hal tersebut dibuktikan dengan adanya sungai yang mengelilingi kawasan ini yang dapat dilayari dari laut sampai dengan daerah Sebandaran, dikawasan Pecinan. Masa itu Hindia Belanda pernah menduduki peringkat kedua sebagai penghasil gula seluruh dunia. Pada waktu itu sedang terjadi tanam paksa( Cultur Stelsel ) diseluruh kawasan Hindia Belanda.

Kawasan Kota Lama Semarang disebut juga OUTSTADT. Luas kawasan ini sekitar 31 Hektar. Dilihat dari kondisi geografi, nampak bahwa kawasan ini terpisah dengan daerah sekitarnya, sehingga nampak seperti kota tersendiri, sehingga mendapat julukan "LITTLE NETHERLAND".

Kawasan Kota Lama Semarang ini merupakan saksi bisu sejarah Indonesia masa kolonial Belanda lebih dari 2 abad, dan lokasinya berdampingan dengan kawasan ekonomi. Ditempat ini ada sekitar 50 bangunan kuno yang masih berdiri dengan kokoh dan mempunyai sejarah Kolonialisme di Semarang.

Kota Lama Semarang ini adalah daerah yang bersejarah dengan banyaknya bangunan kuno yang dinilai sangat berpotensi untuk dikembangkan dibidang kebudayaan ekonomi serta wilayah konservasi.