Senin, 25 Februari 2008

Berwisata Ke Kota Batik




Solo merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki banyak objek wisata. Kota Solo memang merupakan salah satu tempat wisata belanja kain batik terkenal di Indonesia. Di sini banyak sekali terdapat sentra kain batik, yang tersohor antara lain kawasan Kampung Batik Laweyan dan kawasan Kampung Wisata Batik Kauman. Kedua kawasan ini dikelola secara baik oleh Pemerintah Kota dan pelaku usaha batik.


Sejak beberapa tahun lalu sejumlah pengusaha batik di kedua kawasan tersebut mulai menampakkan kegiatan yang lebih progresif. Kerja sama antara biro perjalanan wisata dengan pengusaha batik setempat pun sudah berjalan dengan baik. Dewasa ini banyak wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara berkunjung ke kawasan tersebut dapat menikmati proses pembuatan batik secara langsung. Bahkan mereka pun juga dapat belajar membatik disana. Demikian dikatakan oleh Alpha Febela Priyatmono pimpinan komunitas Kampung Batik Laweyan dan Gunawan Setiawan pimpinan komunitas Kampung Wisata Batik Kauman.

Batik merupakan hasil karya seni tradisional yang banyak ditekuni masyarakat Laweyan. Sejak abad ke-19 kampung ini sudah dikenal sebagai kampung batik. Itulah sebabnya kampung Laweyan pernah dikenal sebagai kampung juragan batik yang mencapai kejayaannya di era tahun 70-an. Menurut Alpha yang juga pengelola Batik Mahkota, di kawasan Laweyan banyak terdapat perkampungan yang penduduknya banyak menjadi produsen batik dan pedagang batik sejak dulu sampai sekarang. Di sinilah tempat berdirinya Syarekat Dagang Islam, sebuah asosiasi dagang pertama yang didirikan oleh para produsen dan pedagang batik pribumi, yang dipimpin oleh KH.Samanhudi, pada tahun 1912. Kalau kita berkeliling di kawasan Laweyan, terdapat banyak lorong-lorong sempit yang hanya cukup dilalui oleh sepeda motor saja. Lorong tersebut diapit oleh pagar tembok yang tingginya 3 sampai 5 meter. Ternyata dibalik tembok tersebut terdapat rumah-rumah mewah dengan arsitektur yang menawan, bekas kejayaan para pedagang batik pribumi tempo dulu. Menelusuri lorong-lorong sempit disini merupakan keasyikan tersendiri bagi kaum turis. Kita seolah-olah berjalan di antara monumen sejarah kejayaan para pedagang batik tempo dulu.

Banyak juga rumah-rumah bekas saudagar batik yang kini difungsikan sebagai hotel atau losmen dengan tetap mempertahankan arsitekturnya aslinya. Sejak Laweyan dicanangkan sebagai kampung wisata batik, banyak rumah yang membuka diri dengan memajang dan menjual batik untuk para turis. Jenis batik yang ditawarkan bermacam-macam mulai dari batik, tulis, batik cap, pakaian jadi, blus, baju tidur, kebaya sampai sarung bantal.

Sama halnya dengan Laweyan, di kawasan Kauman juga banyak terdapat rumah mewah dengan beragam arsitektur seperti gaya campuran Eropa, Jawa dan Cina, dengan ornamen aneka ukiran pada dinding kayunya. Rumah-rumah tersebut berposisi rapat, dan menyisakan gang yang sangat sempit bagi pejalan kaki.

Menurut Gunawan yang juga pemilik, Batik Gunawan Setiawan awalnya, kampung Kauman ini diperuntukkan bagi tempat tinggal kaum ulama kerajaan dan kerabatnya. Kauman merupakan tempat saudagar batik merangkap karyawan di keraton yang pada umumnya berstatus abdi dalam. Dengan demikian produk motif batik mereka dipengaruhi gaya keraton.

Di Kampung Kauman juga banyak terdapat produsen dan pedagang batik yang sukses seperti di kampung Laweyan. Kampung ini merupakan pemasok batik ke kota Solo. Produk batik Kauman akhirnya meluas sampai ke berbagai pelosok tanah air. Produk yang ada di Kauman antara lain batik tulis klasik yang sudah dimodifikasi, dan batik tulis klasik motif kuno/pakem dari keraton.

Salah satu tempat lain yang sering dikunjungi oleh wisatawan adalah pasar Klewer yang merupakan sentra berbagai hasil kerajinan batik. Bagi masyarakat Jawa pasar Klewer ini sudah sangat dikenal sebagai sumber batik tulis dan batik cap. Kesinilah para pedagang batik membeli barang dagangannnya. Solo juga mempunyai tempat wisata belanja barang kerajinan yang berada di pasar Triwindu. Pasar ini terkenal sebagai pasar loak yang menjual pernak-pernik antik dan unik. Disini kita akan menemui barang-barang antik dan unik seperti porselin dari Cina, lampu teplok, topeng kayu, hiasan wayang dari kulit.

Tidak lengkap rasanya kalau ke solo kita tidak menyambangi tempat-tempat makan tradisional. Makanan di Solo terkenal sangat nikmat dan harganya murah, di antaranya tahu kupat, pecel ndeso, thengkleng, Ledre intip, gado-gado, tahu acar, gethuk lindri, nasi liwet, sate buntel, timlo, soto sapi, dan serabi.Tempat makan ini misalnya Lesehan Kota Barat (tempat makan), Lesehan Stadion Manahan (tempat makan dan nongkrong), Keprabon (tempat makan nasi liwet), Pujasari Sriwedari (tempat makan), Gudeg Jl. Monginsidi (di buka pukul 01:30), Timlo Solo, Warung Pelem dan Sate Buntel. Kota Solo memang merupakan gudangnya makanan enak. Hampir semua kawasan di kota Solo dijumpai tempat-tempat untuk mengisi perut mulai dari pagi hingga dini hari.
(didan) ft : Didan 99Venus-Indonesia

Tidak ada komentar: